LAMPUNG UTARA--Lurah kelurahan Rejosari M. Rahadiyan Arisdatama, SH mengakui, capaian target Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) tahun 2024 hanya sebesar 76 % dari jumlah target penerimaan sebesar Rp 100 juta lebih.
"Cukup banyak kendala yang harus dihadapi saat penarikan PBB oleh Ketua RT. Salah satu diantaranya, sulitnya untuk menemui wajib pajak yang tidak berdomisili di Kelurahan Rejosari, serta kenaikan nilai rupiah yang harus dibayarkan oleh wajib pajak," ujarnya kepada media ini, Selasa ( 29/4 ) di ruang kerjanya.
Tak hanya itu, Rahadiyan juga mengakui adanya sejumlah pejabat yang berdomisili di Kelurahan Rejosari, enggan untuk membayar pajak hingga sampai tiga ( 3 ) tahun berturut-turut. Padahal, SPT nya sudah diserahkan kepada yang bersangkutan, namun tidak dikembalikan ke kelurahan.
"Kendala ini yang mengakibatkan Kelurahan Rejosari menjadi terhutang untuk penerimaan target PBB," ujar Rahadiyan dengan didampingi oleh Kasi Pembangunan, Eva Suryawati, A.Md dan Santi, salah seorang stafnya.
Terpisah, Ruslan dari BPPRD Lampung Utara saat dihubungi oleh media ini melalui sambungan seluler membenarkan jika target penerimaan PBB untuk Kelurahan Rejosari masih belum mencapai target yang sudah ditetapkan.
"Untuk jumlah angkanya saya enggak ingat. Sekarang saya masih dinas luar ( DL ) di Bojong. Nanti kalau saya sudah di kantor saya kabarin," ujar Ruslan kepada media ini.
Ketika ditanya soal kendala tidak tercapainya dalam penerimaan PBB atas dugaan belum disetorkannya uang wajib pajak kepada pihak kelurahan oleh Ketua RT, baik Rahadiyan maupun Eva Suryawati enggan berkomentar.
"Ya, kemungkinan bisa saja terjadi," ujar Rahadiyan singkat.
Disela-sela perbincangannya dengan media News Indonesia dan Gerbang Indonesia, Rahadiyan mengaku sudah lelah dan sudah siap untuk menghadapi rolling yang akan dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih Dr. Ir. H. Hamartoni Ahadis, M.Si dan Romli, S.Kom, S.H., M.H.
"Kita kan berseberangan. Jadi saya siap di rolling, selain sudah capek juga. Gantian," ujarnya singkat.
Selain itu, Rahadiyan juga mengatakan, bahwa di Kelurahan Rejosari sudah terbentuk pengurus Koperasi Merah Putih.
"Saat pembentukan pengurus, saya serahkan kepada forum yang hadir, siapa yang akan ditunjuk sebagai pengurusnya. Saya tidak mau terlibat dan melibatkan diri," ujar Rahadiyan seraya mengatakan bahwa koperasi Merah Putih tersebut nantinya akan bergerak dalam simpan pinjam, UMKM, dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, masih kata Rahadiyan, tinggal nanti seperti apa Juklak dan Juknis nya dari pemerintah pusat, karena dana untuk Koperasi Merah Putih bersumber dari dana APBN.(* )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar